Header Ads

SEORANG MUADZIN JUGA DISUNNAHKAN MEMBACA DOA SETELAH ADZAN


Faidah: Seorang muadzin juga disunnahkan membaca doa setelah adzan.
=====
Ada seorang ustadz mengatakan, bahwa seorang muadzin tidak dibenarkan membaca doa setelah adzan, karena sasaran hadits tentang doa itu adalah orang yang mendengarkan adzan, bukan orang yg mengumandangkan adzan.
Kita katakan, pendapat ini jauh dari kebenaran, karena seorang muadzin juga masuk dalam keumuman hadits tentang anjuran doa setelah adzan tersebut, karena dia juga termasuk orang yang mendengarkan adzan, meski yg dia dengar adalah adzannya sendiri.
Hal ini telah ditegaskan oleh para ulama dalam 4 madzhab sejak dahulu.. dan banyak juga ulama kontemporer yang menegaskan hal ini.
Syeikh Muhammad Al-Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:
"Pendapat yang jelas (kuat), bahwa seorang muadzin juga berdoa (setelah adzan), karena doa ini tidak ada yang serupa dengannya dalam adzan.
Hanya saja dia tidak menjawab (adzan) dirinya sendiri sebagaimana hal itu dikatakan oleh sebagian ulama. Sebagian ulama mengatakan bahwa seorang muadzin juga (dianjurkan) menjawab adzannya sendiri, sehingga jika dia mengatakan: Allahu Akbar dengan suara keras; ia mengatakan dg suara lirih (setelahnya) Allahu Akbar...
Dengan keterangan ini, berarti semua lafal adzan itu terulang-ulang, yang pertama dengan adzannya, yang kedua dengan jawaban dia sendiri. Namun pendapat ini lemah, karena Rasul -shallallahu alaihi wasallam- mengatakan: "jika kalian mendengar muadzin, maka katakanlah ...", beliau di sini membedakan antara pendengar dengan muadzin.
Adapun dzikir (doa setelah adzan), maka karena muadzin tidak mengatakannya saat adzan, maka hendaknya dia mengatakannya setelah adzan sebagaimana orang lain.
Maka yang benar, bahwa doa setelah adzan itu mencakup muadzin dan pendengarnya". (yakni disunnahkan bagi keduanya untuk berdoa setelah adzan, karena keumuman hadits itu mencakup keduanya).

Ustadz Musyaffa ad Darany, MA hafidzahullah.

No comments

Powered by Blogger.