Header Ads

APAKAH DISYARIATKAN MELAKUKAN SHALAT GHAIB?

 Shalat Ghoib Untuk Orang Hilang Yang Dihukumi Mati?


Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi hafidzahullah

Apakah disyari’atkan melakukan sholat ghoib? Masalah ini diperselisihkan oleh para ulama dalam beberapa pendapat:
1. Sholat ghoib tidak disyari’atkan secara mutlak, karena sholat ghoib yang dilakukan oleh Nabi adalah khusus untuk beliau. Ini madzhab Abu Hanifah, Malik, dan sebuah riwayat dari Ahmad.
2. Sholat ghoib disyari’atkan secara mutlak, dengan dalil sholatnya Nabi shallallahu 'alayhi wasallam pada Najasyi. Ini madzhab Syafi’i dan pendapat yang masyhur dari Imam Ahmad.
3. Tidak disyari’atkan kecuali pada orang yang memiliki jasa besar.
4. Tidak disyari’atkan kecuali apabila mayit diketahui belum ada yang mensholatinya di tempat meninggal dunia.
Pendapat inilah yang paling kuat, karena banyak para sahabat Nabi shallallahu 'alayhi wasallam yang meninggal dunia pada zaman beliau tetapi tidak dinukil bahwa beliau mensholati mereka shalat ghaib, tapi menshalati Raja Najasyi karena meninggal dunia di negeri Nashara. (Muqoddimah Syaikh Abdulloh as-Sa’ad terhadap risalah al-Qoul Shoib Fi Hukmi Sholatil Ghoib karya Sami Abu Hafsh. Lihat pembahasan bagus tentang sholat ghoib dalam Ahkamul Jana'iz kar. Syaikh al-Albani (hlm. 115–120).
Terkait tentang kasus putra Bapak Ridhwan Kamil yang dinyatakan hilang tenggelam di Swiss maka sebatas ilmu kami, sudah terpenuhi kriteria untuk melaksanakan Shalat Ghaib untuknya, sebagaimana himbauan dari MUI Jabar, dan ini pendapat Syeikhuna Sami Ash Shuqayyir ketika kami tanyakan kepada beliau. Wallahu A'lam.
Setelah menulis ini, kami mendapati fatwa Syeikh Ibnu Utsaimin terkait peristiwa yang persis. Berikut teks-nya:
هل يصلى على المفقود الذي فُقد في البحر إذا حكم القاضي بموته ؟
الجواب
الحمد لله.
عرضنا هذا السؤال على الشيخ محمد بن عثيمين حفظه الله فكان جوابه كما يلي :
الحمد لله رب العالمين وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، نعم يصلى عليه صلاة الجنازة مادام أنه حكم بموته لأنه ليس لنا إلا الظاهر وكما أنه يورث ماله إذا حكم القاضي بموته وتعتدّ امرأته وتحل للأزواج فكذلك الصلاة عليه .. والله أعلم .
Apakah orang yang dinyatakan hilang di laut dishalati jika pihak berwenang telah menghukuminya meninggal?
Jawabannya:
Alhamduillah. Kami telah menyampaikan pertanyaan ini kepada syeikh Muhammad bin Utsaimin, dan berikut jawaban beliau:
Alhamdulillah dan shalawat dan salam untuk Nabi kita Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Ya hendaknya dia dishalati shalat jenazah (shalat ghaib) selagi sudah dihukumi meninggal dunia karena kita hanya menghukumi secara dzohirnya saja. Sebagaimana halnya hartanya diwarisi jika dihukumi mati oleh hakim dan istrinya melakukan iddah maka begitupun dengan shalat jenazah untuknya. Wallahu A'lam.

(Dikutip dari laman Facebook https://www.facebook.com/abuubaidah.assidawi.7)

No comments

Powered by Blogger.