Header Ads

RENUNGAN UNTUK UMAT NASRANI YANG BERKEYAKINAN ALLAH MEMILIKI ANAK

RENUNGAN UNTUK UMAT NASRANI YANG BERKEYAKINAN ALLAH MEMILIKI ANAK

Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray hafidzahullaah
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لَا أَحَدَ أَصْبَرُ عَلَى أَذًى يَسْمَعُهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، إِنَّهُ يُشْرَكُ بِهِ، وَيُجْعَلُ لَهُ الْوَلَدُ، ثُمَّ هُوَ يُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ
“Tidak ada satu pun yang lebih sabar dari Allah ‘azza wa jalla atas ucapan jelek yang ia dengarkan, sungguh Dia dipersekutukan dan dianggap memiliki anak, kemudian Dia senantiasa memberi nikmat dan rezeki kepada mereka.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan ini lafaz Muslim, dari Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu’anhu]
Beberapa_Pelajaran:
1) Sangat besar murka Allah jalla wa ‘ala atas orang-orang yang menyekutukan-Nya dan mengatakan Dia memiliki anak, karena mereka telah merendahkan-Nya padahal Dia senantiasa menganugerahkan nikmat dan rezeki kepada mereka.
2) Menyekutukan Allah adalah perendahan terhadap-Nya karena hakikat kesyirikan adalah menyamakan Allah yang Maha Besar lagi Maha Mulia dengan mahkluk yang lemah lagi hina, serta penentangan terhadap-Nya yang telah memerintahkan untuk mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
3) Mengatakan Allah memiliki anak juga perendahan terhadap-Nya karena itu berarti menyamakan Allah dengan makhluk yang butuh kepada istri dan anak, maka tidaklah patut bagi umat Islam untuk mengucapkan Selamat Natal apalagi turut serta merayakan dan membantu perayaan kekafiran dan perendahan terhadap Allah ta’ala tersebut.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَزَعَمَ أَنِّي لاَ أَقْدِرُ أَنْ أُعِيدَهُ كَمَا كَانَ، وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ، فَقَوْلُهُ لِي وَلَدٌ، فَسُبْحَانِي أَنْ أَتَّخِذَ صَاحِبَةً أَوْ وَلَدًا
 “Allah ta’ala berfirman: Anak Adam mendustakan Aku padahal itu tidak patut baginya, ia juga mencaciku padahal itu tidak patut baginya. Adapun pendustaannya kepada-Ku adalah ia menyangka bahwa Aku tidak mampu menghidupkannya kembali seperti sebelumnya, sedangkan caciannya kepada-Ku adalah ia berkata bahwa Aku memiliki anak, Maha Suci Aku dari memiliki istri dan anak.” [HR. Al-Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallaahu’anhuma]
4) Renungan bagi umat Nasrani untuk bertaubat kepada Allah ta’ala dengan masuk Islam dan memurnikan ibadah hanya kepada Allah ta’ala semata serta tidak mengatakan Allah memiliki anak, karena Allah ta’ala Dia-lah satu-satunya sesembahan yang benar, Dia tidak seperti makhluk yang beranak dan diperanakan, bahkan Nabi Isa ‘alaihissalaam yang kalian sebut Yesus pun telah memerintahkan kalian untuk beribadah kepada Allah semata.
Perhatikanlah ayat berikut ini,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putra Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]
5) Secara akal sehat, seorang manusia seperti Nabi ‘Isa ‘alaihissalaam yang kalian sebut Yesus tidaklah patut disembah, karena beliau hanya manusia biasa seperti kita juga yang lahir dari rahim seorang ibu dan kelak akan wafat, bahkan kalian menyadari ia adalah manusia yang dilahirkan sehingga kalian merayakan hari kelahirannya walau ia sendiri tidak pernah memerintahkan kalian untuk merayakannya. Andai beliau pantas disembah karena lahir tanpa ayah maka sungguh Nabi Adam ‘alaihissalaam yang lebih patut disembah karena beliau lahir tanpa ayah dan ibu sekaligus.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
 “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali Imron: 59]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
══════ ❁✿❁ ══════

No comments

Powered by Blogger.